Bahaya mengkomsumsi sambil berdiri - Sahabat , pernahkah Anda ditegur oleh sobat , guru , kakak , orang bau tanah mengenai ihwal makan atau minum sambil berdiri? Jika pernah , mungkin pada dikala itu hati kita akan bertanya-tanya. Mengapa dilarang? Apa penyebabnya? Mungkin Anda selama ini berpikir bahwa hal tersebut menyangkut susila dan kesopanan. Memang benar , namun ternyata ada alasan lain dibalik susila dan kesopanan yang wajib Anda ketahui.
Sebelum membahas mengenai bahayanya , Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: "Janganlah kalian minum sambil bangun , bila lupa , maka hendaklah dimuntahkan". Mendengar hal tersebut , salah satu sahabat Nabi bertanya , "Bagaimana kalau makanan?". Beliau (Muhammad SAW) menjawab , "Itu lebih buruk lagi". (HR: Muslim dan Tirmidzi).
Selain dilarang agama , susila , dan kesopanan , ternyata makan dan minum sambil bangun juga berbahaya bagi kesehatan. Dampak buruk bila Anda mengkomsumsi minuman dan makanan sambil berdiri.
Bahaya minum air dan makan sambil berdiri
Minum air dalam jumlah proporsional sangat baik untuk menjaga kesehatan. Namun , hal ini menyangkut dengan cara minum yang benar.
Salah satu kelebihan minum sambil duduk yaitu air akan disaring oleh sfringer. Sfringer yaitu suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka sehingga air kemih bisa lewat dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada penyaringan yang ada di ginjal.
 |
| Proses masuknya air |
ULalu bagaimana kalau kita minum sambil berdiri? Air yang kita minum akan menuju ke kandung kemih TANPA DISARING lagi. Ketika menuju kandung kemih , maka akan terjadi pengendapan di sepanjang perjalanan si air (ureter). Karena banyaknya limbah-limbah yang tersisa di ureter , maka muncullah banyak sekali penyakit , salah satunya penyakit penyakit kristal ginjal.
Salah satu penyebab kristal ginjal yaitu susah kencing. Untuk mengatasi penyakit ini , perbanyaklah minum air putih yang jernih lagi segar. Dan mulai membiasakan minum sambil duduk.
Pada dikala duduk , apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lambat. Adapun minum sambil bangun , maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus , menabraknya dengan keras , kalau hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus , yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.
Manusia pada dikala bangun , ia dalam keadaan tegang , organ keseimbangan dalam sentra saraf sedang bekerja keras , biar bisa mempertahankan semua otot pada tubuhnya , sehingga bisa bangun stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan saraf dan otot secara bersamaan , yang mengakibatkan insan tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada dikala makan dan minum.
Ketenangan ini hanya bisa dihasilkan pada dikala duduk , di mana saraf berada dalam keadaan hening dan tidak tegang , sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk mendapatkan makanan dan minum dengan cara cepat.
akanan dan minuman yang disantap pada dikala bangun , bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba , bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah , untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung , sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan dan minum bangun secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
Sebagaimana kondisi keseimbangan pada dikala bangun disertai pengerutan otot pada tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah , dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan , dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman dikala makan dan minum.
Disari dari banyak sekali sumber: www.facebook.com , www.kompasiana ,.com dll.